FORMAKA : Sukses Gelar Kuliah gerakan Dan Harlah Yang ke - V

           Foto : Peserta Kuliah Gerakan Dan Harlah

Forum mahasiswa kangayan ( FORMAKA ) sukses menggelar kuliah gerakan dan harlah yang ke - V Bertempat di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), pada Minggu, 15/01/2023.

Kegiatan tersebut, di hadiri langsung oleh Bapak M. Sukri, Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Sumenep, Khairulah, Dewan penasehat organisasi (DPO) forum mahasiswa kangayan, dan seluruh jajaran senioritas Formaka yang lain
Serta beberapa organisasi daerah dari masing masing kepulauan.

Dalam sambutan yang pertama Dewan Penasehat Organisasi (DPO) menyampaikan, bahwasanya mengikuti kuliah gerakan ini jangan hanya di jadikan sebagai pembelajaran semata, tapi bagaimana juga harus bisa di implementasikan atau di praktekkan sebagai mana menjadi mahasiswa yang tupoksinya juga tidak terlepas dari sosial, harus selalu update tentang problematika yang sedang terjadi di daerah  masing masing, dan memberikan ucapan ;

" Dan semoga semakin bertambahnya usia organisasi formaka yang ke 5 tahun ini, semoga semakin bisa mencetak dan menghasilkan kader2 yang revolusioner, cerdas kritis, progresif, yang berjiwa idealis, seperti tema yang di angkat pada acara kali  ini, pungkasnya.

Penyampaian kedua, yaitu ketua umum Formaka saudara Alimni menyampaikan, karena ini adalah kaderisasi formal kedua yang sudah terealisasi selama dua kali  di masa jabatan saya, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak2  yang telah membantu mensukseskan acara ini, baik dari bantuan moril ataupun materil, Khususnya kepada senior Formaka yang telah Sudi memberikan sumbangsih baik berapa dana maupun arahan kepada kami demi suksesnya dan terselenggaranya acara kuliah gerakan dan harlah Formaka ini, dan juga ia menyampaikan harapannya;

" Semoga organisasi forum mahasiswa kangayan (FORMAKA) ini bisa lebih baik kedepannya," tuturnya.

Di lanjut sambutan yang terakhir, yakni bapak Moh. Syukri selaku dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten Sumenep, beliau mengupkapkan,, organisasi ini adalah salah satu organisasi mahasiswa kepulauan yang cukup familiar di wilayah kabupaten Sumenep yang selalu mengadakan agenda dan acara acara di sumnep.

di samping itu, beliau juga menyampaikan ke pada forum, bahwasanya adanya organisasi mahasiswa dari masing kepulauan baik dari Kangean, sapekan, raas san yang lainnya, itu harus bisa di manfaatkan dan di jadikan sebagai wadah berproses untuk mencari ilmu dan relasi seluas mungkin,
Jangan hanya di jadikan sebagai simbolis bahwa kalian itu ikut organisasi.
Pesan beliau kepada forum,

" jadikan organisasi forum mahasiswa kangayan ini untuk berproses dan menimbah ilmu dan juga  sebagai bentuk perwakilan dari aspirasi masyarakat terhadap problematika2 yang terjadi, khususnya  masyarakat kepulauan kangean," ungkapnya.


Redaktur : Aris 
Editor : Yais

Formaka : Coming Soon Kuliah Gerakan Dan Harlah

                               Sumber Foto : Ig, Formaka


FORMAKA SUMENEP,  Akan segera laksanakan KULIAH GERAKAN & HARLAH YANG KE – V

FORMAKA ( Forum mahasiswa kangayan ) akan segera gelar kegiatan formal kaderisasi kedua setelah sekolah organisasi (SO ) yaitu, kuliah gerakan (KG) sekaligus perayaan hari ulang tahun formaka yang ke v, yang bertempat di Badan perencanaan pembangunan daerah ( BAPPEDA ) dengan tema : "Revitalisasi Kader Formaka yang revolusioner cerdas, kritis, dan progresif yang berjiwa idealis".


Ketua panitia Andiyanto mengatakan, acara kuliah gerakan dan harlah tersebut sudah siap 70 %. Hal itu di sebabkan karena adanya sedikit kendala, terutama pada persoalan surat menyurat yang belum di sebar secara menyeluruh, dikarenakan kondisi cuaca yang kurang bersahabat pada akhir dan awal tahun.


Sehubungan dengan acara kuliah gerakan (KG) dan harlah tersebut, Ketua umum FORMAKA "ALIMNI" menegaskan kepada seluruh panitia untuk lebih memaksimalkan kinerja dari masing masing divisi yang bertugas demi kelancaran acara tersebut.


Dan ketua umum juga mengatakan:


pasca sekolah organisasi ( SO ) juga telah di tentukan dan di bentuk terlebih dahulu kepanitiaan yang akan bertugas mensukseskan dan mempersiapkan acara kuliah gerakan dan harlah tersebut. Ujarnya


Kepanitiaan yang di ambil dari seluruh angkatan 2021, yang masing masing di bagi dalam beberapa divisi yang berbeda, untuk  mempersiapkan acara kuliah gerakan dan harlah tersebut.


Selama proses persiapan terdapat beberapa kendala yang sedikit menghambat proseses persiapan.


Namun hal itu bisa di minimalisir dan di atasi berkat spirit perjuangan dan loyalitas panitia terhadap organisasi FORMAKA yang akan segera menggelar acara kuliah gerakan dan harlah tersebut.


Adapun beberapa kendala yang sedikit menghambat persiapan acara antara lain; seperti kondisi cuaca dan curah hujan yang tidak bersahabat, sibuknya panitia terhadap tugas di akhir menjelang Ujian Akhir Semester (UAS ), dan adanya acara ekstra individu dari masing2 panitia yang tidak bisa di tinggalkan.



Redaktur : Aris Fatullah 

Editor : Yais


 

Formaka : "Fasilitas Krisis, Rakyat Menangis"

 

                           Sumber Foto : KANGEAN.NET


“Fasilitas Krisis, Rakyat Menangis”

“pembangunan dan fasilitas umum tak kalah penting dengan kebutuhan pokok manusia”

Pembangunan dan fasilitas pemerintah merupakan salah satu modal terpenting dalam kemajuan suatu negara untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat yang dilakukan melalui upaya-upaya sadar demi perubahan yang lebih baik dan sejahtera.

Namun pada kenyataannya saat ini pembangunan dan fasilitas yang ada di kepulauan kangean masih jauh dari kemerataan yang diharapkan terkhusus pembangunan dan fasilitas di Kecamatan Kangayan seperti halnya jalan raya, jaringan telekomunikasi, pasar, catatan sipil (Capil) dan lain-lainnya.

Jalan merupakan fasilitas transportasi penting bagi masyarakat karena berpengaruh pada kegiatan dan aktivitas sehari-hari, jalan adalah akses menuju tempat tertentu yang dituju. dalam hal ini salah satu permasalahan jalan raya di Kecamatan Kangayan ada dibeberapa titik yang harus mejadi perhatian khusus seperti jalan jati panjang, jalan kambata dan jalan selatan rute desa Batu Putih-desa Cangkaramaan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa siapapun saat ini membutuhkan layanan telekomunikasi berbasis jaringan bergerak seluler, seiring ketergantungan masyarakat untuk dapat berkomunikasi di mana saja dan tetap terkoneksi dengan jaringan Internet dimanapun, namun yang terjadi di beberapa daerah kecamatan Kangayan masih ada yang tidak tersententuh jaringan telekomonikasi secara normal semisal di desa Daandung, Cangkaramaan, Tembayangan, Jukong-jukong, Dusun Paregi (desa torjek) dan desa Timur Jang-jang.

lebih lanjut Pasar sejatinya merupakan tempat bergeraknya perekonomian, sehingga untuk memperkuat sektor ekonomi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dapat diutamakan melalui keberadaan pasar, akan tetapi dalam hal ini pasar di kecamatan Kangayan keberadaannya masih dapat dipertanyakan, maka pemerintah harus bisa membenahi secara menyeluruh dari keberadaan hingga pengelolahan pasar sebagai fasilitas daya beli masyarakat.

Tugas pemerintah dalam bidang administrasi kependudukan (Adminduk) diawali dengan memberikan identitas bagi setiap warga Negara, Bayangkan jika warga negara Indonesia ada yang tidak tercatat dalam database kependudukan, Yang bersangkutan tidak akan bisa mendapatkan pelayanan publik di bidang kesehatan, perbankan, tidak akan bisa mendapatkan bantuan sosial, Sebab semua layanan publik itu berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). dalam hal ini pelayanan pembuatan KTP, KK, dan Akta lahir di Capil kecamatan Kangayan sangat lambat bahkan harus menunggu beberapa bulan untuk selesai dengan alasan terkendala alat percetakannya rusak yang berkepanjangan.

Dari persoalan itu banyak sekali masyarakat yang mengeluh terkait pembangunan dan fasilitas maupun pelayanan dikecamatan Kangayan, akan tetapi dapat disayangkan karna tidak adanya keberanian untuk menyuarakan aspirasi secara terbuka kepada pemerintah setempat maupun pemerintah pusat.

Akhirnya, perlu kiranya ada pembenahan secara mendalam dan masif terkait pembangunan dan fasilitas masyarakat yang ada di kecamatan Kangayan untuk kesejahteraan bersama, selaras dengan yang dikatakan oleh priseden republic Indonesia yakni Ir Joko Widodo “Pemerintah ingin rakyat-rakyat Indonesia yang berada di pinggiran, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan, di kawasan terisolir merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan, dan merasa bangga menjadi Warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” disampaikan dalam sidang tahunan majelis permusyawarata rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), di Gedung Nusantara, Jakarta.

 

 

Formaka “abhental ombe’, asapo’ angin”

FORMAKA: Adakan Sekolah Organisasi






Forum mahasiswa kangayan (FORMAKA) adakan kegiatan Sekolah Organisasi (SO) dengan tema "Membentuk kader yang berwawasan luas serta progres dalam memperjuangkan visi misi organisasi" pada hari sabtu 24 September 2022 bertempat di Balai Desa Pandian Sumenep.

Cerimonial kegiatan itu di mulai sekitar pukul 08:15 WIB dan di lanjutkan dengan sambutan ketua umum yang di sampaikan oleh Alimni.

Dalam sambutannya ia menyampaikan  beberapa motivasi untuk memberikan semangat kepada para peserta yang hadir.

"Forum mahasiswa kangayan (FORMAKA) merupakan sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi para mahasiswa kepulauan Kangean kecamatan kangayan yang sedang menjalani pendidikan perguruan tinggi yang berdomisili di kabupaten Sumenep, Saya sangat berharap kepada para peserta sebagai regenerasi organisasi untuk tetap semangat berproses karna organisasi ini merupakan sebuah alat perjuangan untuk kemajuan pulau Kangean umumnya dan terkhusus kecamatan kangayan", ujarnya.

Alimni sebagai ketua umum dalam sambutannya menyampaikan maksud diadakannya kegiatan yang akan berlangsung selama satu hari itu.

"tujuan di adakannya kegiatan ini untuk pengenalan dan diklat anggota baru Forum Mahasiswa Kangayan (FORMAKA), dan juga untuk memberikan pemahaman tentang sejarah Forum Mahasiswa Kangayan (FORMAKA) serta materi materi yang perlu di pahami dalam berproses diorganisasi", terangnya.

Setelah penyampaian sambutan, acara cerimonial di tutup dan langsung di lanjutkan dengan inti acara yakni pemaparan materi.


Redaktur : Aris Fatullah

Formaka adakan kajian sejarah filsafat

 




SEJARAH FILSAFAT

Pengurus dan kader FORMAKA (Forum Mahasiswa Kangayan) Sumenep adakan kajian Filsafat sebagai rutinitas kegiatan mingguan dengan tema “Sejarah Filsafat” yang bertempat disebelah timur kantor pemerintah kabupaten (Pemkab) Sumenep Pada hari minggu tanggal 04 Desember 2022, Kajian tersebut dipandu atau dimoderatori oleh saudara Aris Fatullah dan pematerinya adalah Agus Safindi dan dihadiri langsung oleh ketua umum Formaka yakni Alimni.

Diskusi itu dimulai pukul 19:30 WIB yang dipimpin oleh moderator dan dilanjutkan dengan pemaparan pemateri terkait sejarah filsafat yaitu bahwa “kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM yang ditandai oleh runtuhnya kepercayaan orang-orang terhadap dongeng-dongeng yang selama itu menjadi pembenaran dalam setiap gejala alam, filsafat yunani pada masa itu berhasil mematahkan mitos dan terus menerus mencari jawaban rasional tentang asala usul dan kejadian alam semesta. sangat jelas masyarakat yunani tidak mengutamakan rasio atau pemikiran logis dan hanya pecaya kebenaran yang bersumber pada mitos (dongeng-dongeng) lalu dianggapnya sebagai kebenaran mutlak”.

Dilanjut pada abad ke-6 SM juga banyak ahli pemikir yang menyangkal adanya mitos sehubungan dengan itu ahli pemikir membuat suatu konsep yang dilandasi dengan akal sehat (Rasional), Yang ditandai dengan tiga faktor lahirnya filsafat Yunani yaitu bangsa yunani yang kaya akan mitos, karya sastra yunani, pengarus ilmu pengetahuan dari babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil.

Filsafat dewasa ini dapat ditarik secara garis besar sejarah  perkembangannya ada empat zaman yakni zaman yunani, zaman pertengahan, zaman renaisans dan modern. dalam perjalananya filsafat mengalami kemunduran pada abad pertengahan dikarenakan doktrin aturan Kristen memberikan batas-batas untuk berfikir sehingga mengungkung para ahli fikir dan tak pelak banyak yang dihukum mati" Ujarnya.

Setelah pemaparan materi dilanjut dengan sesi tanya jawab pada pukul 20:30 WIB, disesi tersebut banyak peserta yang bertanya secara antusias terkait sejarah filsafat  pada periode yunani kuno. Saudara izan dari angkatan 2022 bertanya tentang "apakah filsafat yunani bukankah bagian dari penjajahan secara intelektual kepada pemikiran islam?, karena lahirnya konsep Kesetaraan Gender Antara Lelaki dan perempuan dalam berasal dari pemikiran baratdari itu sebenarnya menyalahi dalam aturan islam" setelah itu moderator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan tersebut dan saudara Zainur Rafiq dari angkatan 2021 Menanggapi bahwa Filsafat adalah metode berpikir dengan analogi ibarat pisau yang terus diasah untuk ketajaman berpikir bukan persoalan penjajahan.

Agus Safindi selaku pemateri menanggapi dan memberikan jawaban secara rinci bahwa Filsafat adalah proses berpikir bukan bagian dari penjajahan dengan rasionalisasi pada zaman skolaistik islam banyak sekali para ahli pikir yang berasal dari islam seperti Abu Bakar Ar-Razi memberikan pencerahan terhadap orang-orang yang kerap kali menafsiri Al-Qur’an secara kaku. lebih lanjut pemateri juga menyampaikan justru Al-Qur’an menganjurkan kepada seluruh umat manusia untuk selalu berfikir dan yang membedakan antara manusia-hewan adalah pola fikir itu sendiri, disebutkan juga banyak sekali para tokoh filsuf dari islam seperti Ibnu Sina, Al-kindi, Al-hallaj, Al-Ghazali dan lain lainnya.

Terkait dengan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan pemateri menjawab bahwa persoalan itu bukan dalam konteks ke-islaman akan tetapi pada realitas sosial yang terjadi pada masa dulu dan masa kini, bahwa perempuan juga punyak hak yang harus diperhitungkan bersama semisal dalam ranah public, politik pendidikan dan lainnya.

Pemateri juga memberikan pepahaman bahwa filsafat itu cukup diamini saja jangan diyakini, filsafat itu sebagai pisau analisa untuk mencari jawaban-jawaban dari kebenaran yang semu apalagi di zaman yang serba digital seperti saat ini.

Setelah sekian banyak pertanyaan yang telah diajukan oleh peserta diskusi, moderator kembali mengambil alih untuk segera menutup kajian karena dirasa sudah larut malam, tepat pada pukul 22:53 WIB diskusi rutinan itu moderator mencukupkan diskusi dan ditutup dengan kesimpulan-kesimpulan yang singkat dan jelas.

 

 

Penulis : Mifta Angkatan 2020


Formaka : Kajian Rutin Angkatan 2022


                                                                                  Foto : Anggota Formaka


KAJIAN RUTIN ANGKATAN 2022 FORUM MAHASISWA KANAGAYN 


Forum mahasiswa kangayan angkatan 2022 melaksanakan kajian rutin mingguan pada malam minggu tanggal 19 november 2022 dari pukul 19.00 hingga pukul 22.00 bertempat di taman tajamara kabupaten Sumenep.

Pada agenda kajian rutin kali ini formaka 2022 dengan  tema "manajemen organisasi" yang di moderatori oleh saudari Zaina Wahyufi dan di Fasilitatore oleh saudara Rian Arianto

sekilas moderator memberikan stimulus waktu membuka acara kajian, bahwa manajemen  organisasi bisa diartikan sebagai proses perencanaan, pengelompokan, pemantauan dalam sebuah organisasi. Dimana setiap individu di dalamnya memiliki peran masing-masing untuk bisa lebih cepat mewujudkan tujuan dari organisasi tersebut.

Dan di jelaskan oleh pemateri saudara Rian secara rinci tentang manajemen Secara etimologi atau bahasa kata manajemen diambil dari bahasa Prancis kuno, yaitu management, yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan.

Sedangkan menurut para ahli Menurut George Robert Terry, mengemukakan manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri dari beberapa tindakan, yakni perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan pengawasan.

Sedangkan Organisasi sendiri secara etimologis berasal dari kata organon atau dalam bahasa yunani yang berarti alat, atau organ seperti anggota tubuh, kepala dll.

Adapun menurut para ahli seperti  Robbins  mengatakan, bahwa: “Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat di identifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”

Dan sedikit tambahan dari audien yakni saudara arif terkait dengan fungsi manajemen yang tergabung dalam beberapa konsep yang dinamakan POACE yang memiliki arti dan fungsi yaitu planing,( perencanaan) organizing( pembagian tugas ) actuating ( pelaksanaan) controling ( pengontrolan dan pengawasan, evaluating ( evaluasi ) dan juga direction ( meengarahkan) .


Redaktur : Aris Fatullah

 

formaka: gerakan literasi



Formaka; gerakan literasi

Pada tanggal 05-07 Oktober 2022 pengurus Formaka (Forum Mahasiswa Kangayan) Sumenep adakan gerakan literasi yang bekerja sama dengan Warkop Cuan Sumenep, pasalnya melihat kondisi minat baca buku dikalangan mahasiswa Sumenep sangat rendah.

secara sederhana literasi dapat kita artikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan menulis, namun literasi itu sendiri sebenarnya memiliki makna yang luas bukan lagi bermakna tunggal melainkan mengandung beragam arti (multi literacies) semisal melek tekhnologi, melek informasi, dan berfikir kritis.

Berbagai faktor ditengarai sebagai penyebab rendahnya budaya literasi, namun kebiasaan membaca dianggap sebagai faktor utama dan mendasar. Padahal, salah satu upaya peningkatan mutu sumber daya manusia agar cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan global yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia adalah dengan menumbuhkan masyarakat yang gemar membaca. Kenyataannya sebagian orang masih menganggap aktifitas membaca untuk menghabiskan waktu, bukan mengisi waktu dengan sengaja. Artinya aktifitas membaca belum menjadi kebiasaan (habit) tapi lebih kepada kegiatan ’iseng’.

lebih lanjut, Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kecerdasan dan pengetahuannya, sedangkan kecerdasan dan pengetahuan dihasilkan oleh seberapa ilmu pengetahuan yang di dapat, sedangkan ilmu pengetahuan didapat dari informasi yang diperoleh dari lisan maupun tulisan. Semakin banyak penduduk suatu wilayah yang haus akan ilmu pengetahuan semakin tinggi kualitasnya.

Kualitas suatu bangsa biasanya berjalan seiring dengan budaya literasi, faktor kualitas dipengaruhi oleh membaca yang dihasilkan dari temuan temuan para kaum cerdik pandai yang terekam dalam tulisan yang menjadikan warisan literasi informasi yang sangat  berguna bagi proses kehidupan social yang dinamis. Para penggiat pendidikan sepakat bahwa pintu gerbang penguasaan ilmu pengetahuan adalah dengan banyak membaca.

Penguasaan literasi dalam segala aspek kehidupan memang menjadi tulang punggung kemajuan peradaban suatu bangsa. Tidak mungkin menjadi bangsa yang besar, apabila hanya mengandalkan budaya oral yang mewarnai pembelajaran di lembaga sekolah maupun perguruan tinggi.

Dari itu, pengurus formaka (forum mahasiswa kangayan) sumenep berharap penuh agar literasi di daerah Sumenep harus meningkat terlebih bagi kalangan pelajar sebagai generasi emas.

FORMAKA : Sukses Gelar Kuliah gerakan Dan Harlah Yang ke - V

             Foto : Peserta Kuliah Gerakan Dan Harlah Forum mahasiswa kangayan ( FORMAKA ) sukses menggelar kuliah gerakan dan harlah yang k...